rinai air ini mengingatkan aku pada memori setahun yang lalu, di bulan Desember. saat pertama engkau ngobrol banyak denganku. tentang sebuah nama, harapan, mimpi, cita-cita dan masa depan. waktu terus berlalu. canda tawa telah kita lewati bersama. tumbuh dalam balutan asa, semoga kita bisa saling mengerti kedepannya. sampai pada hari ini, di bulan Januari. mega mendung berarak di langit yang semula cerah. awan menghitam disambut kejutan petir halilintar. ku sambangi hp-ku hanya untuk sekedar tahu, apakah kesibukanmu. namun, nyatanya akhir-akhir ini kau tak memberi kabar. menghilang tak berbekas begitu saja. pilu hatiku saat tahu engkau menghindar dariku. entah salahku untuk meminta kepastianmu, atau ah entahlah aku sendiri bingung dengan segala perbedaanmu.
kak, sampai saat ini..apabila aku yang salah, maka maafkanlah. hakikat seorang wanita hanya ingin mendapat kepastian dari lelakinya.
kak, apabila engkau pergi karena sebuah pertanyaanku kala itu..maka renungkalah.
kak, apabila engkau tak lagi mau bercerita banyak padaku..maka cukup sapalah.
kak, apabila engkau tak lagi mau bertegur sapa denganku, maka pergilah..
tapi, ketahuilah bahwa pergimu membawa sepotong hatiku. dan aku berharap selepas hujan di bulan Januari ini dapat menghapus segala jejakmu dan menumbuhkam harapanku. harapan akan sepotong hati yang kau bawa pergi.
Solo, 27 Januari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar