Tidur pun ada masa bangunnya karena kamu harus menyiapkan hari ini dan menjalaninya, bertemu dengan orang-orang yang akan mengubah hidupmu di masa depan.
Tidak selamanya cinta itu harus sembunyi-sembunyi karena ada waktunya ia meminta keberanianmu. Untuk mempertahankannya atau melepaskannya. Dan kamu keluar dari tempat persembunyianmu untuk menunjukkan dirimu bahwa ada kamu yang selama ini mengamati.
Yang menjadi pertanyaan besar di sini adalah kapan waktu itu datang, kapan kamu harus mengungkapkan, dan kapan kamu keluar dari persembunyian. Aku tidak tahu, kamu tidak tahu. Tapi kita pernah mendengar ungkapan biarlah waktu yang menjawab semua ini. Waktu biasanya menjawab dengan keadaan. Dan kamu harus menyiapkan diri untuk keadaan itu kapanpun juga. Atau kamu akan kehilangan selama-lamanya tanpa tahu jawaban apa dari sikap diam dan sembunyi-sembunyimu.
Aku menulis ini untuk laki-laki. Seorang teman perempuanku yang hendak menikah pernah mengatakan bahwa laki-laki harus siap kapanpun perempuan siap. Laki-laki terlalu penakut untuk bicara dan terlalu lama bersembunyi. Sementara keadaan menuntut kepastian bicara dan keberanian, laki-laki banyak yang undur diri.
Laki-laki yang tidak siap hanya mengajak pada hubungan yang tidak jelas akhirnya, pada aktivitas yang mendekati zina. Dan bukan itu yang perempuan butuhkan sebenarnya.
Melainkan bicaramu, keberanianmu, kepastianmu.
Book: Hujan Matahari
-
Ditulis di Klaten ketika senja yang hujan sedang bergentayangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar