ucu ya, kemarin sekitar setahun yg lalu..saya disudutkan teman saya. yg mana dia bilang: "kamu tidak punya teman? sendirian aja. begitu kasihannya"
saya terhenyak akan lontaran kalimatnya. diam. terpaku. sambil membolak balik halaman buku di sudut kampus. saya bilang padanya "iya sendiri. nanti juga pada datang sendiri dan menganggap teman baik kalau mereka butuh saya. mengapa kasihan? saya biasa saja"
lalu dia dan teman yg lain tertawa seperti isyarat menghina karena memang saya sendiri waktu itu.
seketika salah seorang dari mereka berkata "hei, kasihan dibutuhkan hanya saat orang lain butuh"
senyum. hanya itu yg saya lakukan. getir. saya berkata "karena orang seperti saya begitu penting sehingga saya dibutuhkan oleh mereka yg butuh. berarti waktu yg saya punya juga sangat tertata sampai saya tidak berpikiran untuk menghina dan membicarakan orang seperti apa yg kalian lakukan saat ini." kataku sambil membolak-balik buku. tak mau saya bertatap mata dengan mereka. saya tak mau menujukkan getirnya apa yg saya rasa. namun, mereka diam setelah apa yg saya katakan itu. mereka diam. salah satu dr mereka berpamitan untuk pergi. tak mau brlama-lama dengan sekumpulan orang seperti itu, saya turut pamit.
begitu indahnya waktu yg telah Allah beri.
beberapa hari setelah kejadian itu...tak sedikit dari mereka yang meminta belajar bareng dengan saya. meminta diajari ini dan itu. meminta penyemangat. saya terima baik mereka. setelah proses belajar bareng selesai dalam kurun waktu beberapa minggu, mereka kembali dengan tabiat mereka sebelumnya. kembali menghina saya dalam kesibukan saya yg suka sendiri. sampai saat ini pun, masih saja demikian.
hingga siang ini saya berniat untuk menuliskannya. karena untuk meraih derajat yg mulia lagi tinggi, kita harus bersiap menempuh perjalanan yg sepi dari teman. karena kebanyakan orang tidak sanggup menempuh puncak ketinggian. derajat muslim hanya disandang sebagian kecil dari total penduduk bumi yg luas ini. di antara sekian banyak muslim, hanya sebagian kecil yg menduduki peringkat mukmin. dan diantara sekian banyak mukmin, hanya sedikit yg mampu meraih derajat muhsin. dan begitulah, makin tinggi tujuan, makin sedikit teman perjalanan.
solo, 5 februari 2017
kepada segerombolan temanku yg pernah memberikan lontaran kalimatnya padaku, semoga bisa semakin membuatku sadar apa artinya perjuangan.