Engkau adalah bait kerinduan yang tak sempat kuucapkan.
Nanar tatapku..
Bimbang hatiku..
"Aku pamit"
Namun enggan tuk ku utarakan kata itu padamu. Senyum bekumu seakan mengisyaratkanku, bahwa engkau masih mengharapkanku untuk tetap disini.
Tapi aku ingin menjauh..
Memberi jarak, spasi di antara kita.
Agar tak terlena aku dengan segala sikap dan rasa yang ku punya.
Aku ingin menjauh..
Seolah telak rasa yang ku punya tak dapat mengimbangi kehadiranmu.
Sementara jutaan manusia mampu menjadi penghiburmu.
Aku melepas bayangmu dari ingatan panjangku. Bersama jiwa laksana tak sempurna bila engkau tak bersamanya.
Namun, aku percaya..
Apabila takdir sudah berkehendak, maka tidak ada apapun yang dapat memisahkan.
Melalui pena ini, ku kembalikan hati yang pernah ku jaga.
Ku kembalikan nama yang bertahun membuatku tersenyum dan menangis.
Ku kembalikan kisah pada keindah skenarioNya.
Aku ingin berbahagia di taman bungaku.
Dan kamu, berbahagialah di hamparam luasmu.
Bawa cahayamu jika benar kau ingin jadikanku bulan di malammu.
Lakukan saja..
Toh takdir Tuhan tidak akan pernah tertukar.
Aku pamit..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar